Menurut kabar burung, yang maju memperebutkan kursi ketua Sefa tiga orang: Nandang, Mahmud, dan Indra. Mereka semester enam semua. Nandang merupakan atasanku di BPMF. Sedangkan Mahmud dan Indra merupakan pengurus Sefa.
Sebagai bawahan, aku sudah mengenal Nandang. Orangnya pengecut, tak berani merubah sistem di fakultas yang melemahkan mahasiswa. Menurut kabar, Nandang telah melakukan banyak manuver agar jadi ketua BPMF. Tapi mahasiswa masih sama dengan rakyat kebanyakan. Begitu Nandang terpilih, tak pernah dikontrol. Menurutku, ini yang membuat Nandang bisa bergerak bebas sesuka hatinya.
Aku tak akan memilih Nandang!
Mahmud seniorku di omek. Dan omek besar yang selalu menjadi penentu kepemimpinan mahasiswa di kampus itu sudah sepakat untuk menjadikan Mahmud sebagai ketua Sefa. Di mataku, Mahmud memang baik untuk diusung. Dia cerdas dan punya jaringan yang luas. Sayangnya dia terlalu sibuk.






