Entri Populer

Pilihan 3



Setelah meninggalnya sang bapak, pembahasan masalah indi-vidu maupun keluarga dikembang-kan secara alami. Karena itu, Arum merasa wajib mengemukakan apa yang dikatakan Budiman pada ibu dan adik-adiknya.
“Apa masalahnya, Mbak? Mbak Arum kan tidak minta bantuan, kalau ditolak, mereka kecewa!”
“Santi benar, Rum. Kamu tak boleh mengecewakan usaha teman-temanmu,” ibunya mendukung.
“Tapi mana ada bantuan yang gratis, Mbak,” kata Arifudin.
“Eh, Budi itu mungkin naksir Mbak Arum. Boleh juga!” goda Ariani.
“Kamu itu, mana sepadan? Budi itu orangtuanya kaya, sedang kita?” muka Arum memerah.
“Lelaki kaya tak apa, Mbak. Asal jangan perempuannya. Tugas lelaki kan menafkahi keluarga!”
“Begitu, ya?” Arifudin menggaruk kepala.

“Kenapa, ada anak kaya yang mendekatimu, Din?”
Mereka tertawa. “Bukan masalah Budi menyukaiku sehingga dia membantu. Katanya, dia yakin aku akan sukses kalau kuliah. Saat aku sukses, dia dan teman-teman menagih!” Arum menjelaskan.
“Nah, itu maksudku, Mbak. Kalau mereka minta bantuan yang baik-baik tak jadi soal, tapi kalau mereka minta bantuan yang jelek…”
“Apa misalnya, Din?” Ariani bertanya.
“Misalnya, Budi itu jadi pengusaha sedang Mbak Arum jadi menteri, terus Budi minta proyek pada Mbak Arum. Itu kan jelek namanya, istilahnya KKN!”
“Eh, anak kelas lima sudah tahu proyek dan KKN,” sambut Arisanti.
“KKN dan proyek siapa yang tak tahu, tu lihat di tivi, guruku juga sering bicara KKN!” debat Arifudin.
“Saya rasa tidak sampai begitu. Tapi aku tak enak menerima. Selama sekolah mereka banyak membantu. Di saat akan lulus pun aku masih merepotkan mereka!”
“Kalau kau tak trima lalu bagai-mana? Apa kita meminjam di bank, atau minta bantuan pamanmu?”
“Tidak, Bu, saya lebih baik bekerja. Biar Santi, Ani, dan Udin yang sekolah. Kalau ada kelebihan baru aku kuliah!”
“Ya, sudah kalau begitu. Ini masalahmu, keputusan ada di tanganmu,” kata ibunya, kemudian dia memandangi tiga anaknya yang lain satu-satu. “Kalian dengar apa kata mbak kalian? Sekarang, ambil buku kalian dan belajar!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar